tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Jasa Marga Susur Tol Trans Jawa Persiapan Mudik 2019

Jasa Marga Susur Tol Trans Jawa Persiapan Mudik 2019


JAKARTA – Persiapan arus mudik dan arus balik lebaran 2019, Jasa Marga Mulai susur tol Trans Jawa. Susur Tol Trans Jawa ini dipimpin langsung oleh Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, Jumat (12/4/2019).
Arus mudik dan balik tahun ini, Jasa Marga memindahkan titik transaksi yang semula di GT Cikarang Utama 1 dari KM 29 ke KM 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (GT Cikampek Utama). 
Pelayanan transaksi ini untuk melayuani lalu lintas dari dan menuju arah Jawa Tengah.
Selain itu KM 67 Tol Cipularang (GT Kalihurip Utama) untuk melayani lalu lintas dari dan menuju arah Bandung.
“Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas gerbang tol serta mengurai kepadatan yang terjadi di GT Cikarang Utama seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Desi Arryani.
Jasa Marga mencatat ada tiga perhatian utama, yakni kapasitas, keselamatan (safety), serta rest area. Terkait kapasitas, yang menjadi perhatian ekstra Jasa Marga adalah kapasitas di gerbang tol-gerbang tol.
Sejak Tol Trans Jawa ini dioperasikan dan ditarifkan di tanggal 21 Januari 2019 lalu, Jasa Marga mempelajarinya selama lebih dari dua bulan.

“Kami evaluasi dan prediksi perhitungan kapasitas saat mudik-balik nanti. Jadi, semua ini rata-rata kita tambah. Kita tambah ada yang tambahan gardunya permanen, ada yang tambahan gardu yang sifatnya untuk peak season di Lebaran ini,” ungkap Desi.

Perhatian utama kedua yakni safety. Jasa Marga serta kelompok usahanya telah mengantongi uji laik, namun dalam hal ini tetap memperhatikan unsur-unsur keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
“Yang pertama adalah terkait safety atau keselamatan pengendara. Yang kedua adalah safety dari sisi panduan arah. Jadi, kami menambah banyak rambu-rambu. Kemudian, rubber-rubber strip kami tambah, dan beberapa perlengkapan penunjang agar masyarakat tidak bingung,” papar dia.
Sementara itu, terkait kesiapan rest area mencakup antara lain ketersediaan parkir, kapasitas toilet, kondisi tempat ibadah hingga keberadaan SPBU.
“Belum semua selesai. Kami masih punya waktu sekitar satu setengah bulan lagi untuk mengejar kesiapan mudik-balik,” tambah Desi. (asn)

Bekasi Cyber