EKBIS – Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu kecamatan yang masih terjaga keasriannya. Kecamatan Bojongmangu juga dikenal sebagai sentra penghasil bambu terbesar di Kabupaten Bekasi.
Hampir separuh lahan di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bogor ini dipenuhi kebun bambu yang tumbuh secara alami.
Ada enam desa yang berada di Kecamatan Bojongmangu, yaitu Desa Medalkrisna, Sukabungah, Sukamukti, Bojongmangu, Karang Indah dan Karangmulya.
Dari enam desa itu semuanya dapat dijumpai kebun bambu yang tumbuh secara berkelompok. Tak ayal masyarakat sekitar sejak dulu menjadikan pohon bambu sebagai salah satu sumber penghasilan warga. Biasanya warga menjualnya dengan harga antara Rp2000-Rp5000 per batang.
Lain halnya bagi pengrajin bernama Kardi (35) warga Desa Karangmulya yang mengubah pohon bambu menjadi karya seni yang bernilai jauh lebih ekonomis. Berkat keterampilan tangan Mang Kardi, lahirlah karya-karya seni yang sangat bagus.
“Iya Bojongmangu memang banyak sekali pohon bambu sebagai kekayaan alam, lalu saya berpikir ada potensi yang cukup menjanjikan kalau bambu ini dijadikan sebuah karya seni,” ucap Mang Kardi.
Lewat kelihaian tangannya, Kardi mampu menyulap sebatang bambu menjadi karya seni. Ketrampilan yang ia tekuni sejak tahun 2013 lalu itu, kini memiliki pasarnya sendiri bagi para penikmat seni.
“Untuk harganya lebih bervariatif sih, ada yang Rp100 ribu sampai Rp500 ribu tergantung pemesanan dan tingkat kesulitan juga,” katanya.
Kardi bercerita, selama ini banyak pesanan yang masuk dengan permintaan bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berupa seperti anyaman yang berbentuk hewan dan tokoh pewayangan, wayang golek, dan juga rumah panggung yang merupakan ciri khas Kabupaten Bekasi.
Bahkan, karya Kardi mendapat apresiasi langsung dari Pemkab Bekasi atas karya seninya pada saat gelaran acara UMKM BEKEN di Gedung Graha Pariwisata akhir November lalu. Dalam kesempatan itu, Mang Kardi mewakili UMKM Bojongmangu keluar sebagai Juara Harapan 2 kategori craft atau kerajinan tangan.
“Alhamdulillah kita juga masuk sebagai Juara Harapan 2 dalam gelaran UMKM BEKEN yang diadakan Dinas Koperasi dan UMKM. Pak Sekda saat itu juga mengapresiasi hasil karya kami yang ada di stand UMKM Bojongmangu,” tambahnya.
Ketua UMKM Bojongmangu, Siti Maemunah menjelaskan, peminat hasil karya seni kerajinan tangan berbahan dasar bambu ini cukup banyak diminati oleh masyarakat.
“Dinas-dinas juga membantu pemesanan dari kerajinan tangan ini, ada juga sekolah seperti guru. Jadi misal mau bentuknya seperti apa, nanti dikerjakan,” kata Maemunah.
Menurutnya, kerajinan tangan ini bukan hanya sekedar hasil karya sulap-sulapan antara bagus atau tidak. Melainkan tentang identitas diri dan ikon dari Kecamatan Bojongmangu yang mampu memaksimalkan potensi alam menjadi sesuatu yang lebih bernilai.
“Karya seni ini merupakan ikon dan jati diri dari Kecamatan Bojongmangu yang notabene merupakan wilayah dengan tanaman bambu yang sangat banyak,” ujarnya.
Selain itu, karya seni ini memiliki peminat yang cukup banyak melalui pemasaran secara online.
“Alhamdulillah kita telah melayani pengiriman ke beberapa daerah. Semoga jauh lebih berkembang lagi pemasarannya agar Bojongmangu menjadi pusat kerajinan bambu terbesar,” terangnya. (hms)