CIKARANG SELATAN, Bekasicyber.id - Puskesmas Sukadami melakukan inovasi terkait upaya pencegahan stunting dengan menghadirkan program Gelang Emas (Gerakan Enam Langkah Cegah Stunting Menuju Masyarakat Sehat).
Kepala Puskesmas Sukadami, Adi Pranaya mengatakan, program Gelang Emas ini merupakan langkah inovasi untuk mencegah generasi yang akan datang mengalami stunting, dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sedini mungkin terutama terhadap remaja putri yang akan menjadi ibu agar terhindar dari melahirkan bayi yang berisiko mengalami stunting.
"Pada pasangan usia subur, calon pengantin, kami melakukan upaya pemeriksaan hemoglobin atau anemia. Jangan sampai ada resiko kekurangan gizi ketika akan menikah dan memiliki anak" kata Adi saat ditemui di kantornya, Kamis (04/05/23).
Selain itu, lanjutnya, langkah yang dilakukan juga meliputi pemeriksaan ibu hamil dan menyusui. Sehingga orang tua pun perlu memantau perkembangan anak sejak masa kehamilan dengan berkonsultasi serta memeriksakan kesehatan ke dokter atau bidan.
"Ketika ibu hamil, apakah ada risiko gizi kurang seperti lingkar lengan kurang, termasuk berat badan yang tidak meningkat. Juga ketika bersalin kita lihat lagi bayi yang baru lahir setelah sampai usia 2 tahun. Jika ada risiko stunting maka tinggi badan per berat badannya tidak seimbang atau tinggi badan per umur tidak seimbang, orangtua perlu memahami bahwa perilakunya dapat mengurangi resiko stunting," paparnya
Adi menjelaskan, menjadi tanggung jawab bersama untuk mengatasi penyebab terjadinya stunting ini. Kepedulian dari berbagai pihak menjadi kontribusi nyata untuk mendukung program yang menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Bekasi saat ini.
"Yang kami lakukan ini adalah sesuatu yang sifatnya kolaborasi karena bagaimanapun program cegah stunting ini tidak hanya melalui penangangan masalah gizi semata, tetapi juga meliputi aspek ketahanan pangan rumah tangga, serta sanitasi air bersih," lanjutnya
Dirinya menambahkan, kolaborasi lintas sektoral ini tidak hanya melibatkan bidang kesehatan tapi juga peran serta masyarakat, baik pemerintah setempat maupun perusahaan yang peduli terhadap permasalahan anak-anak stunting serta pencegahannya di Kabupaten Bekasi.
"Sejauh ini kami juga mengapresiasi keterlibatan pihak swasta terutama CSR PT. Kayaba Indonesia yang banyak andil memberikan kontribusi mulai dari pembinaan dokter kecil, pemberian makanan tambahan untuk anak stunting dan semua hal berkaitan dengan upaya-upaya terbaik untuk masyarakat," tutupnya. (Hms)