tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Terobosan Nih, Pemerintah Bikin Pilot Project Tekno Sosial Pengelolaan Sampah

CIKARANG PUSAT, Bekasicyber.id - Pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar rapat tindak lanjut program 7 solusi spesifik percepatan pembangunan, khusus program pengelolaan tekno-sosial sampah di Kabupaten Bekasi, digelar di ruang rapat gedung Bupati Bekasi, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat pada Rabu, (24/05/2023).

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Asda II Iwan Ridwan dengan dihadiri Staf Ahli beserta Kepala OPD terkait.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Iis Sandra Yanti mengemukakan rapat tersebut fokus pada pembahasan pengelolaan sampah di hulu atau di sumber munculnya sampah.

Berdasarkan hal tersebut Pemkab Bekasi telah memetakan titik-titik untuk dilakukan sosialisasi dan perencanaan pembangunan dalam hal pengelolaan sampah. Itu dimulai dari sekolah, desa, pasar dan di fasilitas publik yang selama ini jadi sumber.

"Khususnya di wilayah yang menjadi pilot project, tadi kan pilot project untuk di sekolah, nanti ada di SMAN 2 Cikarang Pusat, kemudian Desanya di Sukabungah Kecamatan Bojongmangu, kemudian Komplek Perkantoran Pemkab, untuk pasarnya, pasar Kabupaten yang ada di Babelan," terang Iis usai rapat.

Memantapkan rencana itu, Pemkab Bekasi akan menyusun rencana aksi, dan telaah mengenai rencana jangka pendek dan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) di pilot project yang akan disasar.

"Rencana jangka pendek yang akan kita tindaklanjuti sampai dengan 15 Agustus," tuturnya.

Rencananya, sambung Iis, sebagaimana arahan Pj Bupati Dani Ramdan, 15 Agustus di Hari Jadi Kabupaten Bekasi, Pemkab Bekasi sudah bisa mempublikasikan penanganan pengelolaan tekno-sosial sampah yang ada di hulu kepada masyarakat.

"Sampai dengan tanggal 15 Agustus ini dari tekno-sosial sampah di hulu sudah sejauh mana yang  bisa kita publikasi terkait dengan penanganan sampah di hulu," terangnya.

Selain sosialisasi, akan ditelaah juga sesuai kondisi yang ada di titik pilot project yang memang membutuhkan sarana-prasarana.

"Sosialisasi dulu ya, kemudian nanti dengan kondisi ketersediaan sarana-prasarana dan anggaran, kan kalau yang membutuhkan kegiatan fisik kan tentu butuh anggaran, itu kita akan cek juga butuh anggaran seperti apa," pungkasnya. (Hms/dn)