CIKARANG PUSAT, Bekasicyber.id - Kementerian Agama Kabupaten Bekasi terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan madrasah. Di antaranya, meningkatkan kualitas kompetensi lulusannya, upgrading kualitas guru serta penggunaan aplikasi berbasis digital di sekolah madrasah.
Program tersebut diyakini akan meningkatkan kepercayaan orang
tua memberikan pendidikan anaknya di madrasah.
"Masyarakat silakan memilih pendidikan untuk
anak-anaknya, tetapi tentu (madrasah) punya kelebihan. Di madrasah itu, selain
mendapat ilmu umum, juga mendapat ilmu agama. Itu yang paling penting,"
ujar Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi Asnawi di kantor Kementerian Agama
Kabupaten Bekasi, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, pada Kamis (22/06/2023).
Setelah ditugaskan memimpin Kemenag Kabupaten Bekasi, dia
menargetkan keluaran siswa-siswi madrasah di kelas akhir mampu melanjutkan
kuliah ke kampus negeri di Indonesia.
"Saya memakai variabel dan indikator keluarannya sejauh
mana mereka siswa-siswi mau melanjutkan kuliahnya, diterima di perguruan tinggi
negeri. Target saya memang agak besar, sekitar 10 persen siswa-siswi, dengan
ragam jalur masuk perguruan tinggi," jelasnya.
Selain itu, Kemenag juga mendorong siswa-siswi untuk ikut
serta lomba tingkat provinsi maupun nasional, seperti mengikuti lomba kompetisi
sains madrasah.
"Atau lomba seperti May Res (Madrasah Young Researchers
Supercamp) yaitu lomba penelitian yang dilakukan oleh siswa. Dia mengajukan
proposal judul penelitian tentang tema sosial, kegamaan, maupun exact,"
tuturnya.
Dari sisi sarana-prasarana madrasah dia telah mendorong agar
madrasah memiliki sarpras yang memiliki kebermanfaatan dalam menunjang siswa
belajar. Terlebih mutu guru yang mengajar di madrasah akan terus ditingkatkan
kapasitasnya dengan pendidikan dan diklat serta pengembangan kompetensi di
lingkungan seperti komunitas guru.
"Supaya siswa itu betah, nyaman dalam belajar. Kemudian
mutu gurunya. Harus kuliah lagi sesuai dengan mata ajar yang dilaksanakan
kemudian diklat ini sekarang disiapkan cukup banyak oleh pemerintah, baik tatap
muka maupun daring," sambungnya.
Tidak kalah pentingnya saat ini menurutnya madrasah harus
'melek teknologi' informasi. Dia juga telah melaunching di MTS AT-Taqwa 03
Babelan Madrasah Berbasis Digital.
"Semua yang berkaitan kepada proses pembelajaran maupun
administratif itu itu sudah menggunakan digital. Di ruang kelas ada TV,
pemanfaatan laptop maupun hp," terangnya.
Saat ini masyarakat di Kabupaten Bekasi menurutnya sudah
terlihat percaya untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah.
"Kalau peningkatan kualitas bagus, sarprasnya, visi
misinya jelas, gurunya hebat, penataan administrasi bagus," katanya.
Dia mengimbau bagi para pimpinan satuan unit kerja di
madrasah-madrasah yang bernaung di Kementerian Agama Kabupaten Bekasi, dengan
masuknya waktu PPDB untuk terus meningkatkan kepercayaan masyarakat meskipun
saat ini sudah mulai terlihat masyarakat mulai menjadikan pilihan sekolah
madrasah sebagai yang utama untuk anak.
"Di MAN 1 Bekasi itu contohnya sudah dari kemarin
selesai, bahkan kelebihan pendaftar, kemudian di MAN 2 juga demikian, kemarin
yang masih berjalan di MTSN 2 dan MTSN 4," tandasnya.
Madrasah menurutnya akan mementingkan pendaftar dari
masyarakat sekitar meskipun tidak ada sistem zonasi.
Sekolah tersebut juga tidak ada biaya, selain biaya yang memang
sudah disepakati antara sekolah madrasah dengan wali murid, seperti kaitan
kebutuhan individu siswa.
"Seperti seragam, ya mangga silakan disepakati oleh wali murid dengan Komite bermusyawarah. Jadi kalau kita (Kemenag) tidak ada mau masuk ke sini harus keluar biaya sekian, kecuali swasta," pungkasnya. (dn)