CIBARUSAH, Bekasicyber.id - Pemerintah Desa Sindangmulya berkolaborasi dengan London School of Public Relations (LSPR) menggagas program 'Desa Sindangmulya Bebas Stunting' sekaligus merilis buku panduan yang berisi tentang edukasi dan informasi seputar stunting.
Kepala Desa Sindangmulya, R. Selpia Indriyani mengatakan, program tersebut merupakan wujud komitmen pemerintah desa dibantu oleh pihak LSPR untuk mengintervensi dan mencegah terjadinya stunting pada anak-anak di Desa Sindangmulya.
"Stunting adalah musuh kita semua dan setiap orang tua harus menjadi garda terdepan dalam mencegah dan mengatasi masalah stunting. Untuk itu kita menggagas program ini sebagai komitmen menurunkan angka stunting hingga zero accident," ucap Selpia, Sabtu (3/6/2023).
Dia menjelaskan, pentingnya pemahaman tentang stunting yang wajib dipahami orang tua maupun calon orang tua. Bahwa demi mencetak generasi penerus bangsa yang kuat, sehat, dan berkualitas, maka perlu perhatian yang serius terhadap pola asuh dan pola makan yang sehat dan berprotein tinggi agar anak terhindar dari penyakit stunting.
"Kami juga merilis dan membagikan buku panduan agar anak terbebas dari stunting. Buku itu bisa menjadi pedoman bagi ibu dan calon ibu terhadap pola asuh dan asupan yang diperlukan khususnya pada 100 hari pertama kehidupan," jelasnya.
Sementara itu, salah satu Dosen dari London School of Public Relations, Andika Kurniawan Pontoh yang ikut mendampingi menambahkan, bahwa kegiatan tersebut merupakan pengabdian kepada masyarakat sekaligus pemenuhan mata kuliah Community Development.
Dalam launching program tersebut, pihaknya juga melakukan talk show dengan tema “Cegah Stunting dengan Pola Asuh dan Asupan Nutrisi yang Baik” dengan menghadirkan narasumber dr. Wellyam Surya dan dr. Bram Permadi Tanto.
“Ini adalah mata kuliah baru dari pemerintah sesuai Dikti dimana kita harus mengabdi di desa sekitar wilayah kampus kita, semoga ini berkelanjutan tentunya menjadi salah satu desa yang bebas stunting. Kita mendukung Pemerintah Kabupaten Bekasi tentang pencegahan atau penurunan stunting ini,” kata Andika.
Desa Sindangmulya merupakan salah satu dari 23 desa yang menjadi lokus Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam penanganan penurunan kasus stunting. Hal ini yang melatarbelakangi pemilihan topik yang diangkat untuk melakukan intervensi melalui program tersebut.
"Kita juga memberikan buku saku sebagai panduan yang diberikan kepada 100 warga Desa Sindangmulya. Selain berisi tentang informasi seputar stunting, kita juga memberikan resep makanan sehat dan murah yang dapat diimplementasikan oleh para ibu dalam mencegah terjadinya stunting," kata dia.
Pihaknya berharap, program tersebut dapat menjadi pilot projects terhadap desa-desa lainnya yang masih fokus menghadapi masalah stunting. (Nur/dn)