tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Pemkab Bekasi Minta Penyesuaian Harga dan Wilayah Pelayanan Proyek SPAM Jatiluhur II


Bekasicyber.id, BEKASI SELATAN - Pemerintah Kabupaten Bekasi menginginkan adanya penyesuaian harga dan wilayah pelayanan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Jatiluhur II (Ir. H. Juanda). Hal ini disampaikan oleh Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, usai mengikuti Rapat Ekspose Studi Kelayakan, di Aula H. Nonon Sonthanie, Komplek Perkantoran Pemkot Bekasi, pada Kamis (19/10/2023).

Menurut Dani, studi kelayakan yang dipresentasikan oleh pihak penyedia layanan KPBU SPAM Jatiluhur II masih belum sesuai dengan kondisi riil yang ada di Kabupaten Bekasi. Ia mengatakan bahwa harga air yang ditawarkan masih terlalu tinggi untuk kemampuan masyarakat di wilayah target pelayanan.

“Kami melihat bahwa harga air kerja sama yang ditawarkan masih belum sesuai dengan kondisi eksisting di Kabupaten Bekasi. Kami minta ada diskusi lanjutan terutama terkait tawaran kerja sama,” ujar Dani.

Selain itu, Dani juga menyoroti wilayah pelayanan yang diajukan oleh pihak penyedia layanan KPBU SPAM Jatiluhur II. Ia mengatakan bahwa perlu dilakukan survei lapangan bersama dengan Perumda Tirta Bhagasasi untuk memastikan bahwa wilayah tersebut memang membutuhkan pasokan air bersih dengan kualitas tinggi.

“Terkait wilayah pelayanannya, kami minta ada survei bersama ke lapangan didampingi Perumda Tirta Bhagasasi yang mengetahui kondisi lapangan. Karena air yang akan disalurkan ini memiliki standar air minum yang tinggi sehingga harganya juga tinggi,” tambahnya.

Dani juga mengatakan bahwa Pemkab Bekasi akan mencoba mencari alternatif wilayah lain yang sesuai dengan spesifikasi target pelanggan proyek KPBU SPAM Jatiluhur II. Ia berharap bahwa penyesuaian ini tidak akan mengganggu target realisasi proyek, yang direncanakan akan selesai pada tahun 2027 mendatang.

“Kami akan berusaha mencarikan wilayah lain yang sesuai dengan kemampuan masyarakat untuk membayar air dengan kualitas tinggi seperti itu. Kami harap ini tidak akan menghambat target realisasi proyek,” ungkapnya.

Dani berharap bahwa pihak penyedia layanan KPBU SPAM Jatiluhur II dapat mengerti posisi Pemkab Bekasi, yang ingin memberikan layanan sosial berupa air bersih kepada masyarakat. Ia mengatakan bahwa kerja sama ini harus saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

“Harapan kami tentu ada kompromi karena mereka adalah investor yang tentu ingin mendapatkan keuntungan, tapi air bersih ini lebih ke layanan sosial, jadi kami minta bisa disesuaikan dengan kemampuan daerah,” harapnya.

Sebagai informasi, Pemkab Bekasi bersama Perumda Tirta Bhagasasi telah mengajukan wilayah pelayanan sebanyak 29 kelurahan di 3 kecamatan, yakni Tambun Utara, Tambun Selatan, dan Setu yang akan menjadi target pelanggan proyek KPBU SPAM Jatiluhur II. Dari hasil Real Demand Survei (RDS), tiga kecamatan tersebut membutuhkan pasokan air bersih dengan maksimum pasokan hingga 2.050 liter per detik.

Hadir dalam rapat tersebut Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bekasi, Direktur Perumda Tirta Bhagasasi, serta perwakilan konsorsium. (Dn)