tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

PSEL Solusi Atasi Krisis Sampah di Bekasi, Pemerhati Lingkungan Kecam Penolak Proyek


Bekasicyber.id, BANTARGEBANG - Muhamad Andriansyah, Founder Kita Olah Indonesia dan Pemerhati lingkungan, mengecam keras pihak-pihak yang menolak proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Ia menganggap mereka adalah orang-orang yang tidak ingin Bekasi bersih dari sampah.

Ia menjelaskan, di tengah krisis pengolahan sampah yang dialami Bekasi, PSEL adalah solusi nyata yang ditawarkan oleh pemerintah.

"PSEL adalah solusi nyata dalam mengatasi persoalan sampah di Bekasi," ujar Andri saat dihubungi, pada Jumat (13/10/2023).

Andri berharap proyek ini tidak gagal karena ada pihak-pihak tertentu yang tidak ingin Bekasi menjadi kota yang modern, bersih, dan menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam mengatasi persoalan sampah.

"Bekasi harus menjadi contoh bagi kota-kota lain bagaimana cara mengatasi persoalan mendesak sampah di negara ini," lanjutnya.

Andri mengkritik beberapa pihak yang menentang keberadaan PSEL ini. Ia menyatakan mereka adalah orang-orang yang tidak ingin Bekasi berkembang menjadi kota yang sehat, bersih, dan modern.

"Pasti mereka adalah orang-orang yang tidak ingin Bekasi bebas sampah," katanya.

Andri menuturkan, rencana pembangunan PSEL ini sudah disosialisasikan sejak lama. Ia menginformasikan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi sudah mengadakan Market Sounding terkait Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik di Bantargebang Kota Bekasi, pada 10 Mei 2021 lalu.

Andri juga menyampaikan bahwa semua prosedur administrasi sudah diselesaikan oleh perusahaan yang mengikuti lelang. Oleh karena itu, ia menginginkan proyek ini segera terealisasi untuk membuat Bekasi menjadi kota bebas sampah.

Pemerhati Lingkungan lainnya, Adrie Charviandi menyampaikan, masyarakat Bekasi menghadapi masalah krisis sampah yang sangat serius. Ia menilai, PLTSa memiliki peran penting dalam menyelesaikan tantangan ini.

Berdasarkan Perpres Nomor 35 Tahun 2018, Kota Bekasi ditunjuk sebagai salah satu dari 12 kota percontohan yang memprioritaskan pembangunan PLTSa. Adrie menyebutkan, penunjukan ini didasarkan pada kesadaran akan kebersihan dan keindahan kota, serta manfaat besar yang bisa diperoleh dari program ini.

"Kita harus meyakini bahwa PLTSa adalah solusi efisien untuk menyelesaikan krisis sampah di Kota Bekasi dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lebih sehat," paparnya saat dimintai keterangan, pada Jumat (13/10/2023).

Adrie dan pihaknya berkomitmen untuk mengawal proyek ini dengan penuh antusiasme. Ia berharap proyek ini bisa menghadapi tantangan masa depan dengan optimis.

"Kesadaran masyarakat, pemerintah, dan perusahaan adalah kunci keberhasilan program ini. Mari kita bersama-sama membuat Kota Bekasi menjadi contoh baik dalam mengurus sampah dan mencapai kebersihan dan keindahan kota yang kita cintai," tutupnya. (Dn)