CIKARANG PUSAT, Bekasicyber.id - Dani Ramdan, Pj Bupati Bekasi, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua petugas kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi hingga Puskesmas, atas pencapaian luar biasa mereka di tahun 2023. Salah satu dari lima pencapaian terbaik adalah penanganan stunting yang berhasil menurunkan angka stunting menjadi 13,8 persen.
“Dengan bangga saya mengakui, ada lima pencapaian luar biasa
dari Dinas Kesehatan, mulai dari penyerapan anggaran yang mencapai 94 persen,
UHC kita masih di angka 99 persen, dan penurunan stunting yang signifikan
hampir 4 persen,” ungkapnya setelah memberikan arahan dalam rapat evaluasi
bulanan di Kantor Dinas Kesehatan, Komplek Pemkab Cikarang Pusat, pada Kamis
(18/01/2024).
Selain itu, pencapaian lainnya adalah Open Defecation Free
(ODF) atau Bebas Buang Air Besar yang mencapai 100 persen. Sementara itu,
akreditasi rumah sakit, Puskesmas, dan klinik mendapat nilai yang tinggi.
“Saya berharap pembangunan kesehatan di Kabupaten Bekasi
akan semakin baik ke depannya,” ujarnya.
Dani menekankan, meskipun pencapaian sudah baik, Dinas
Kesehatan harus terus meningkatkan kinerja di tahun 2024.
“Penting untuk memperhatikan proporsi antara Puskesmas
dengan penduduk. Kabupaten Bekasi masih membutuhkan 30 Puskesmas baru, sebelum
kita menata jumlah Puskesmas yang bisa kita bangun,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah
menambahkan penanganan stunting secara progresif telah menurun, pada 2021 di
angka 21,5 persen. Menurun di 2022 sekitar 17,8 persen, dan di akhir tahun 2023
menjadi 13,8 persen.
“Ini sangat progresif dan secara khusus, kami Dinas
Kesehatan ini bekerja sama dengan dinas lain, termasuk Bupati, Pak Sekda,
lintas sektor sehingga kami bisa mencapai ini,” ungkapnya.
Alamsyah menuturkan, pada tahun 2024 program prioritas Dinas
Kesehatan akan difokuskan pada penyerapan anggaran di atas 94 persen. Kemudian
stunting diharapkan bisa ditekan di bawah angka 10 persen.
“Kemudian UHC tetap kita pertahankan, kemudian bagaimana
penambahan Puskesmas karena masih kurang Puskesmas. Dan terakhir bagaimana mutu
layanan Puskesmas bisa lebih baik lagi,” pungkasnya. (dn)