tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Inovasi Salam Besti: Langkah Proaktif Puskesmas Kedungwaringin Dukung Ibu Hamil Berisiko Tinggi

 

Ahmad Hidayat, Kepala Puskesmas Kedungwaringin

KEDUNGWARINGIN, Bekasicyber.id - Sebuah terobosan baru telah diluncurkan oleh Puskesmas Kedungwaringin, yaitu program Salam Besti (Sambut Bola dan Mendampingi Ibu Hamil Berisiko Tinggi). Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada semua ibu hamil yang berisiko tinggi di area layanan Puskesmas Kedungwaringin.

Ahmad Hidayat, Kepala Puskesmas Kedungwaringin, menjelaskan bahwa ide untuk menciptakan program Salam Besti muncul sebagai respons terhadap kasus kematian ibu hamil yang terjadi pada tahun 2022. Sebagai hasilnya, Tim Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) mengambil inisiatif untuk membentuk program inovatif ini, dengan tujuan untuk memastikan pemantauan yang efektif terhadap ibu hamil di wilayah Puskesmas Kedungwaringin.

Sebagai bagian dari inovasi ini, Puskesmas Kedungwaringin kini menyediakan layanan ambulans gratis untuk mengantar dan menjemput ibu hamil berisiko tinggi (resti) di wilayah layanan mereka.

“Salam Besti tidak hanya ditujukan untuk ibu hamil yang menghadapi situasi darurat, tetapi juga untuk ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK) yang dapat menyebabkan stunting,” kata Dr. Hidayat pada Kamis, (18/01/2023). “Kami melakukan kunjungan rutin dan melaporkan ke bagian gizi, serta memberikan susu untuk semua jenis risiko pada ibu hamil.”

Dr. Hidayat menjelaskan bahwa program Salam Besti dirancang untuk memberikan layanan komprehensif kepada ibu hamil dan ibu nifas berisiko tinggi, dengan tujuan untuk mencegah komplikasi selama kehamilan dan masa nifas.

“Terutama jika ada pasien ibu hamil dengan risiko seperti hipertensi, mereka benar-benar harus dikunjungi dan diantar jemput saat dirujuk ke rumah sakit,” tambahnya.

Dr. Hidayat menambahkan bahwa program inovasi Salam Besti telah menjadi bagian dari standar mutu Puskesmas pada tahun 2023. Program ini melibatkan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, seperti tim Puskesmas, kader posyandu, bidan desa, aparatur desa, dan elemen lainnya.

Diharapkan, melalui inovasi Salam Besti ini, program dapat berjalan secara berkelanjutan dan berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu hamil dan bayi di wilayah Puskesmas Kedungwaringin. (dn)