tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Mendag Pastikan Stabilitas Harga Pangan Jelang Idul Fitri, Tinjau Pasar Tambun

Mendag Zulkifli Hasan dan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan.
TAMBUN SELATAN, Bekasicyber.id - Di Pasar Tambun, Tambun Selatan, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, bersama Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, melakukan inspeksi pada Sabtu (23/3/2024). Tujuan inspeksi ini adalah untuk memverifikasi ketersediaan bahan makanan pokok saat bulan suci Ramadan hingga perayaan Idul Fitri tahun 1445 Hijriah.

Dalam kunjungan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan memastikan bahwa stok bahan makanan pokok, termasuk beras, telur, gula, dan minyak goreng, tersedia dalam jumlah yang memadai. "Kami melihat persediaan yang melimpah, dari ayam hingga telur, dan dari minyak hingga gula," ujarnya.

Pada hari ke-12 Ramadan, harga daging ayam tercatat stabil di kisaran Rp 38.000 hingga Rp 40.000 per kilogram, sedangkan telur ayam berada di harga Rp 32.000 per kilogram. Mendag berharap harga kedua komoditas ini dapat turun menjadi Rp 30.000 per kilogram.

Mendag juga menginformasikan bahwa harga beras di pasar telah menurun, tidak ada lagi yang berharga Rp 17.000 atau Rp 18.000 per kilogram, berkat panen raya yang diperkirakan akan terjadi pada April 2024. "Saya telah memeriksa dan harga beras tertinggi saat ini adalah Rp 14.000 per kilogram, dengan beberapa di antaranya turun hingga Rp 11.000 per kilogram, menunjukkan penurunan yang signifikan menuju harga normal," jelasnya.

Harga daging sapi tetap di Rp 130.000 per kilogram, dan bawang merah berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per kilogram. Mendekati Lebaran, stok bahan makanan dipastikan cukup dan harga cenderung stabil.

Dani Ramdan, sejalan dengan Mendag, menegaskan bahwa stok bahan pokok di pasar terjaga dengan baik, tanpa adanya kenaikan harga. "Biasanya harga cenderung naik menjelang Idul Fitri, namun kali ini, terutama harga cabai, telah turun drastis dari Rp 100.000 menjadi Rp 33.000 per kilogram," tuturnya.

Namun, harga telur ayam dan daging ayam belum mengalami penurunan yang berarti karena tingginya harga jagung yang digunakan sebagai pakan. "Kami berharap impor jagung yang besar dapat menekan harga pakan dan mencegah kenaikan harga menjelang Lebaran," pungkasnya. (Dn)