Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan bersama para kepala dinas terkait, meninjau permukiman penduduk yang mengalami pergerakan tanah di Kampung Legok Cariu Desa. Sukamukti Kecamatan. Bojongmangu. |
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan rehabilitasi untuk rumah-rumah yang terkena dampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi juga telah dikerahkan untuk memonitor pergerakan tanah setiap hari.
Dani Ramdan mengungkapkan bahwa telah terjadi longsor sebelumnya di area tersebut yang telah ditangani, namun karena tingginya curah hujan, kejadian tersebut merambat ke pemukiman warga.
“Sebelumnya ada titik lokasi yang memang sudah terjadi di wilayah ini dan sudah ditangani oleh dinas terkait, namun berhubung intensitas curah hujan yang tinggi akhirnya meluas ke rumah warga," kata Dani.
Empat tindakan utama telah diatur oleh Pemkab Bekasi untuk mengatasi pergeseran tanah ini, termasuk penyelamatan jiwa, pemeliharaan jalur transportasi, penyediaan air bersih, dan pemastian pasokan listrik.
Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa tidak hanya lokasi yang terdampak langsung, tetapi juga area sekitarnya tetap aman dan berfungsi.
Selanjutnya, Dani Ramdan menyatakan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur serta lahan akan dilakukan. Rehabilitasi bangunan akan dimulai setelah lahan diperbaiki dengan rekomendasi dari badan geologi, termasuk penguatan lereng, sistem drainase, dan penanaman vegetasi, yang saat ini sedang dikerjakan oleh Pemkab dengan dukungan dari Deltamas.
Setelah perbaikan selesai, Pemkab berencana untuk mengundang badan geologi kembali untuk menilai apakah lahan tersebut aman untuk dihuni atau harus dikosongkan. Dani menekankan pentingnya menghentikan pergerakan tanah untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Pergerakan tanah ini telah menyebabkan kerusakan pada 15 rumah dan sebuah mushala, dengan empat rumah mengalami kerusakan serius. Struktur tanah yang bergerak telah menyebabkan retakan pada dinding dan lantai bangunan. Beberapa warga telah mengungsi karena khawatir akan keselamatan rumah mereka. (Jaw)