tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

SMAN 14 Bangun Masjid Baru dari Infaq Siswa, Kepala Sekolah Berikan Tanggapan

 

SMAN 14 Kota Bekasi
BEKASI UTARA, Bekasicyber.id - Soal Infaq pembangunan Masjid SMAN 14 Kota Bekasi dengan memungut Rp2.000 per hari dari siswa mendapatkan perhatian dari Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Tri Nusa.

Ketua LSM Tri Nusa Maksum Alfarizi mempertanyakan pembangunan masjid yang ada di sekolah negeri tersebut. Karena biasanya anggaran pembangunan tersebut berasal dari APBD Provinsi maupun bantuan pusat.

"Tentunya program pembangunan masjid sudah jauh-jauh hari, dan tentunya anggarannya pun telah ada dan disiapkan," kata Mandor Baya sapaan akrabnya.

Ia menilai, pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan dalih infaq ke siswa kurang tepat dilakukan. Apalagi pungutan dilakukan setiap hari dengan besaran Rp2.000 per siswa.

"Ini jatuhnya retribusi atau iuran, dan ini kurang tepat diterapkan. Seharusnya membangun Masjid dapat menambah nilai-nilai keagamaan. Membangun masjid juga membangun nilai ibadahnya, jangan tambah beban siswa," kata dia.

Ia menambahkan, jika memang terjadi kekurangan anggaran, maka bisa diajukan kembali kepada pemerintah daerah. Dengan demikian tidak perlu adanya pungutan yang menjadi beban bagi siswa.

"Apalagi informasi yang kita dapat, Bangunan Masjid lama masih berdiri kokoh dan bagus, terus kenapa dipindah?," tanya Mandor Baya.

Perpindahan lokasi masjid, kata dia, patut dipertanyakan. Ada apa dengan berpindahnya Masjid yang awalnya ada di bagian belakang sekolah, dan sekarang dipindahkan ke bagian depan sekolah.

"Dari temuan yang kita dapat ternyata pembangunan Masjid ini dikerjakan oleh Komite sekolah dan inisiatif pemindahan dilakukan oleh komite sekolah juga," beber dia.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 14 Kota Bekasi, Suwono memberikan klarifikasi terkait pembangunan masjid. Kata dia dalam pengembangan pendidikan tidak saja dari proses belajar.

"Mengembangkan sistem pendidikan bukan hanya proses belajar mengajar namun Masjid sebagai bagian utama dari pendidikan tidak bisa ditinggalkan," kata Suwono.

Kata dia, program sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah membangun fasilitas sekolah yang memadai,  diantaranya dengan membangun ruang kelas baru (RKB) , dan Masjid.

Suwono menjelaskan Pembangunan Masjid yang sebelumnya ada di bagian belakang ke bagian depan sekolah lantaran Masjid sekolah yang sudah mulai rusak.

"Selanjutnya lahan masjid lama akan dibangun Ruang Kelas Baru (RKB)," bebernya.

Adapun rencana pembangunan RKB karena RKB masih kurang 6 kelas, dan juga sarpras yang lain. Untuk membangun RKB, diperlukan tempat yang representatif. 

"Sehubungan lahan terbatas, maka perlu penataan ruangan yang estetis dan nyaman," jelas Suwono.

Rencananya, lahan bekas masjid di belakang area sekolah bakal dibangun 6 RKB. Hal ini karena pemerintah tidak mengizinkan jika RKB dibangun di lantai 3.

Sementara Humas SMAN 14 Armen menambahkan, pembangunan masjid ini dikarenakan bangunan masjid lama udah amblas dan takut membahayakan siswa.

"Masjid lama sudah terlihat ambles bang, jadi takut membahayakan siswa saat sholat," ucap Armen.

Terkait adanya infaq dari siswa, lanjutnya, hal ini mengajarkan siswa untuk berinfaq dan siswa tidak di diwajibkan. "Silahkan jika ingin memberikan infaq, dan jika tidak pun tidak ada paksaan," jelas Armen. (Mr. Y)