Politisi PDIP, Heri Purnomo. |
"Tri yang pertama menggagas adanya dana RW untuk pembangunan wilayah sebesar Rp 100 juta per wilayah. Tri juga yang pertama memiliki solusi mengurangi pengangguran dengan adanya UMKM, sekolah di luar negri, dan bekerja di luar negri. Apalagi kalo bicara transportasi beliau merupakan lulusan STTD, bisa dibayangkan jika terkait perhubungan darat bisa diadu dengan paslon lain,” kata Heri Purnomo.
Heri menambahkan, pada saat menjadi Kepala Dinas PUPR Kota Bekasi munculah gagasan pembangunan Folder Air, kemudian adanya transportasi masalah yang terjangkau, serta pionir dalam hal memajukan UMKM bahkan pengelolaan lahan tidur menjadi sektor pertanian, peternakan dan magot.
"Sekarang bisa dilihat yang sudah bekerja, dan yang hanya masih wacana. Pada saat Mas Tri pelaksanaan pendidikan tidak tebang pilih baik negeri maupun swasta. Bahkan kedepan sekolah swasta juga akan diberikan tambahan dana agar dapat dipastikan swasta juga gratis. Gagasan ini juga sudah sampai ke Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), kedepan satu kecamatan satu sekolah swasta jadi percontohan ya," ungkap Heri.
Mas Tri masih menurut Heri, mengetahui secara pasti apa solusi masalah yang dihadapi warga dari mulai lahir hingga meninggal. Terkait pernikahan, warga nantinya akan kerjasama antara penghulu di hari libur, ada dokter RW, pemakaman gratis, bahkan sudah disiapkan ambulance juga gratis.
"Musim kemarau mas Tri sudah siapkan mobil untuk mengangkut air bersih kerjasama dengan DPP PDIP, jika ada yang sakit sudah ada 14 ambulance, kalau warga mau nikah disiapkan mobilnya, kalau yang belum sunat ada sunat gratis, bahkan yang mau jalan-jalan ada Bus gratis sudah ada lima unit,” jelas Heri.
Dirinya menyatakan, jika warga Kota Bekasi kedepan kembali mempercayakan Kota Bekasi dipimpin Tri-Bobihoe, maka Bekasi akan menjadi Kota yang Keren. Fasilitas publik akan ditambah dengan program fasos fasum untuk taman di perkampungan, penambahan folder air sebagai RTH dan pengurangan banjir.
"Ini sudah nyata, yang lain hanya followers saja. Jadi masyarakat silakan liat jejaknya, jangan liat janjinya. Orang kalo mau nyalon banyakan janji tapi selama ini apa yang sudah di lakukan?," kata Heri Purnomo mengakhiri. (Mr. Y)