tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Puluhan Tahun Sekolah TJS Pelihara Lahan Fasos, Kok Ada Oknum Keamanan Ngerecokin?

 

Kondisi pagar lahan fasos/fasum di samping Sekolah TJS, sebagian pagar besi yang masih keropos sebagian lantaran dihentikan sementara oleh oknum tidak bertanggung jawab.
BEKASI SELATAN, Bekasicyber.id – Seorang oknum keamanan di wilayah Yayasan Sekolah Tunas Jaka Sampurna (TJS), Perumahan Taman Galaxy, Bekasi Selatan, Kota Bekasi diduga mengganggu jalannya pemeliharaan lahan fasilitas sosial (Fasos) atau fasilitas umum (Fasum) milik Pemerintah Kota Bekasi.

Pengurus Yayasan TJS, Sri Hastuti, Jumat (15/11/2024) mengungkapkan, agar pemeliharaan lahan yang dilakukan oleh pihaknya tidak diganggu karena sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

“Itu kan pemeliharaan pengecatan pagar yang sudah mulai keropos dicat lagi biar bagus. Harusnya jangan diganggu-ganggu dong, jangan direcokin,” ungkapnya.

Lantaran dipaksa berhenti, pegawai yang ditugaskan untuk mengecat pagar tersebut tidak melanjutkan pekerjaan. Akibatnya, beberapa meter dari puluhan meter pagar yang membentang tersebut masih terlihat using.

Lahan ratusan meter di Jl. Agave Raya, Perumahan Taman Galaxy, sudah puluhan tahun dirawat oleh pihak Sekolah TJS. Lahan tersebut berbatasan langsung dengan bangunan sekolah TJS dan dirawat sejak puluhan tahun lalu.

Kondisi pagar yang sudah dilakukan pemeliharaan pengecatan dan pembembersihan tanaman liar.

Pihak TJS juga mengalokasikan anggaran untuk program Coorporate Social Responsibility (CSR) guna penanaman pohon dan penghijauan lahan milik Pemerintah Kota Bekasi tersebut. Pemeliharaan lahan untuk penghijauan pun disampaikan dalam laporan akhir tahun pihak sekolah kepada pemerintah daerah.

“Rencananya ke depan saya juga ingin membuat biopori, kita siap bekerjasama dengan Pemkot Bekasi untuk memelihara lahan agar warga disini juga merasa lebih sejuk dan asri. Jadi saya harap jangan dilarang-larang untuk kebaikan,” ujar Evie.

Sebelumnya, beberapa bulan lalu papan palang bertuliskan milik RW 014 terpampang di lahan tersebut, tetapi setelah diketahui ke dinas terkait akhirnya papan tersebut dicabut. Kendati demikian, sikap oknum keamanan kembali membuat kegaduhan ketika lahan fasos/fasum tersebut dipercantik dengan pengecatan pagar dan penanaman pohon.

“Saya harap ini tidak terjadi lagi, kita disuruh lapor tapi kan sebenarnya kita memang sudah lapor, kenapa diganggu-ganggu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” sesal Evie. (Mr. Y)