![]() |
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah. |
Bekasicyber.ID, CIKARANG PUSAT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi mengingatkan warga agar waspada terhadap berbagai penyakit yang sering timbul setelah banjir. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah, penyakit-penyakit ini biasanya mulai muncul sekitar satu minggu pasca surutnya banjir.
"Apalagi banjir tahun ini cukup besar dan membawa
lumpur serta berbagai material lainnya. Penyakit yang sering dialami warga
antara lain infeksi saluran pernapasan atas, batuk, pilek, demam, diare,
gangguan kulit seperti dermatitis dan gatal-gatal, serta kelelahan yang
menyebabkan pegal-pegal dan kelemahan otot," ujar Alamsyah, Selasa
(11/3/2025).
Untuk memudahkan masyarakat terdampak banjir sejak 5 Maret
2025—bertepatan dengan penetapan status tanggap darurat oleh Bupati Bekasi Ade
Kuswara Kunang—Dinkes telah membentuk posko kesehatan di seluruh puskesmas
serta di lokasi pengungsian. Saat ini, dua puskesmas yang masih aktif
mengoperasikan posko adalah Puskesmas Tarumajaya dan Puskesmas Babelan II.
Selain itu, layanan puskesmas keliling juga disediakan bagi warga yang
kesulitan mengakses fasilitas kesehatan.
Alamsyah mengimbau warga terdampak banjir agar menjaga
kondisi tubuh dengan asupan makanan dan minuman yang cukup, terutama di bulan
Ramadan. Ia juga memastikan bahwa ketersediaan stok obat di puskesmas dan Pustu
dalam kondisi aman dan dapat diakses oleh masyarakat.
“Jika ada keluhan kesehatan, masyarakat diharapkan segera
mendatangi puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. Meskipun ada layanan
puskesmas keliling, kami tetap mengimbau warga untuk aktif memeriksakan kondisi
kesehatannya guna mencegah komplikasi yang lebih serius,” ujarnya.
Masyarakat yang membutuhkan bantuan medis darurat, seperti evakuasi pasien, kecelakaan, atau persalinan, dapat menghubungi Call Center 119 PSC atau Call Center 112 dengan menekan tombol 2 untuk mendapatkan layanan kegawatdaruratan kesehatan. (sng)