![]() |
Kabid PTK Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Wijayanti. |
Kabid PTK Dinas Pendidikan Kota Beksai, Wijayanti,
menjelaskan bahwa konsep pembelajaran siswa mengambil langkah konsep deep
learning. Artinya pembelajaran
menggunakan jaringan saraf tiruan (artificial neural networks) untuk
memproses data dan belajar secara otomatis.
“Jaringan
saraf tiruan ini terinspirasi dari cara kerja otak manusia dan mampu mengenali
pola kompleks dalam data, seperti gambar, suara, dan teks,” jelas Yanti, sapaannya.
Yanti
menjelaskan bahwa MoU tersebut akan berlaku selama lima tahun ke depan, terhitung sejak Senin
(14/4/2025). "Masa berlakunya lima
tahun, dan akan dievaluasi kembali. Mahasiswa UNJ akan mengajar di SD dan SMP
Negeri yang kekurangan guru," jelasnya.
Ia menambahkan,
selain untuk menutupi kekurangan guru, kerjasama dengan UNJ juga dilakukan
untuk membangun sekolah model. Beberapa sekolah akan dijadikan model atau
laboratorium pembelajaran.
“Untuk saat ini
belum ditentukan sekolah mana saja yang akan dijadikan model, tetapi yang pasti
dua SD, satu TK, dan satu SKB,” sambungnya.
Sebelumnya, Wali
Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyambut positif inisiatif Dinas Pendidikan
(Disdik) setempat yang menggandeng UNJ untuk kolaborasi ini. "Kerja sama
ini menjadi solusi untuk memanfaatkan potensi mahasiswa UNJ dalam mengisi lowongan
guru di lingkungan Disdik Kota Bekasi," ujarnya, Senin (14/4/2025).
Ia juga berharap kolaborasi ini berjalan optimal, mengingat
UNJ memilih Bekasi sebagai percontohan penerapan kurikulum terbaru "Leard
Learning". "Sistemnya berupa magang, dan kami akan mengatur
penempatannya secara merata," pungkasnya. (dn)