![]() |
Gerakan Kabupaten Bekasi Asih ka Indung di Gedung Wibawa Mukti, Jumat (11/4/2025). |
Bekasicyber.ID, CIKARANG PUSAT – Sebagai bentuk dukungan terhadap program "Jabar Nyaah ka Indung" yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bekasi resmi meluncurkan "Gerakan Kabupaten Bekasi Asih ka Indung" pada Jumat (11/4/2025). Kegiatan yang digelar di Gedung Wibawa Mukti, Komplek Pemkab Bekasi, Kecamatan Cikarang Pusat, tersebut dihadiri oleh 270 ibu-ibu penerima manfaat, serta ditandai dengan komitmen seluruh jajaran pejabat daerah untuk menyukseskan program sosial berbasis kesadaran dan kepedulian terhadap peran penting perempuan, khususnya ibu, dalam pembangunan daerah.
Peluncuran gerakan ini merujuk pada Surat Gubernur Jawa
Barat Nomor 442/pmd.03.04/Dinas Sosial tertanggal 10 April 2025, serta Surat
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2619/pmd.03.04/Dinsosial.
Pemerintah Kabupaten Bekasi mengambil langkah nyata melalui pencanangan program
yang menargetkan perempuan berusia di atas 40 tahun sebagai penerima manfaat.
Bupati Bekasi, Ade Koswara Kunang, dalam sambutannya
menyampaikan harapannya agar program "Kabupaten Bekasi Asih ka
Indung" dapat berjalan lancar dan menjadi komitmen bersama bagi para
pejabat daerah. “Mudah-mudahan kita selaku pejabat menjalankan setiap bulannya,
tahunnya. Ini adalah bentuk sodaqoh dan kesadaran untuk berbagi,” ujar Bupati
Ade.
Ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya merupakan
tanggung jawab struktural, tetapi juga merupakan wujud pengamalan nilai-nilai
keagamaan dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. “Sudah melakukan apa itu
sodaqoh dan menjalankan ajaran agama kita masing-masing. Bahwa berbuat baik
menyantuni orang yang perlu, meringankan beban dari masyarakat, khususnya
ibu-ibu,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati Ade juga menginstruksikan kepada
seluruh camat untuk menyosialisasikan program ini kepada para kepala desa dan
lurah, serta mendorong partisipasi aktif mereka dalam pelaksanaannya. Ia
menekankan bahwa bentuk bantuan dalam program ini bersifat sukarela dan tidak
dibatasi nominalnya, sesuai dengan kemampuan dan kesadaran masing-masing pihak.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Hasan Basri,
menjelaskan bahwa pencanangan gerakan ini merupakan bentuk nyata komitmen
daerah dalam mendukung program pemberdayaan perempuan. Tujuannya tidak hanya
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kedudukan ibu dalam keluarga dan
pembangunan daerah, tetapi juga untuk membangun sinergi antar pemangku
kepentingan dan mendorong partisipasi aktif dari aparatur sipil negara,
masyarakat, lembaga, serta perangkat daerah.
"Peserta pencanangan gerakan Kabupaten Bekasi Asih ka
Indung terdiri dari seluruh eselon II, IIIa, dan IIIb se-Kabupaten Bekasi,
BUMD, dan Baznas. Sampai saat ini, donasi yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp
67 juta dan akan disalurkan kepada 270 ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan hari
ini," ungkap Hasan.
Dengan peluncuran "Gerakan Kabupaten Bekasi Asih ka
Indung", Pemerintah Kabupaten Bekasi berharap dapat membangun budaya
gotong royong dan kepedulian sosial yang berkelanjutan, khususnya dalam
memperkuat peran ibu sebagai pilar keluarga dan agen pembangunan. Melalui
sinergi antara aparatur sipil negara, masyarakat, lembaga, serta perangkat
daerah, program ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih
inklusif, ramah perempuan, dan responsif terhadap isu-isu kesetaraan gender,
sekaligus memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan di tengah
masyarakat. (Jaw/Dan)