![]() |
Pengacara keluarga korban. |
Bekasicyber.ID, BEKASI SELATAN - Terkait kasus penganiayaan satpam Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi Selatan, pihak keluarga korban melalui pengacaranya meminta pihak kepolisian terbuka dan mengungkap dengan tuntas dengan segera menangkap pelaku.
Pasalnya, sejak dilaporkan pada tanggal 30 Maret yang lalu pihak kepolisian terkesan lamban menanggani kasus ini, hingga akhirnya pelaku melarikan diri ke Kalimantan.
"Menurut keterangan keluarga sempat dilakukan mediasi oleh pihak rumah sakit dan jajaran petugas security. Disitulah terungkap pelaku kembali bersikap arogan dengan membawa-bawa nama institusi polda dan FBR serta sesumbar orang kaya dan kebal hukum," Subadria Nuka, kuasa hukum korban pada awak media, Selasa (8/4/2025).
Dugaan arogansi makin menjadi berhubung ditemukannya video tiktok lama yang menyerupai pelaku dengan menggunakan kendaraan yang mirip, heboh dan arogansi pada pengendara lainnya di jalan raya dengan mengaku sebagai mitra polisi.
"Siapa sebenarnya pelaku ini sepertinya arogan dan bisa dengan santai sekali sesumbar ke publik dengan membawa nama polisi. Apakah kerabat atau anak pejabat kepolisian kah? Kami mohon usut tuntas agar permasalahan ini bisa terang-benderang dihadapan publik. Kalau memang kerabat polisi apakah memang boleh berbuat arogan seperti itu," terang Nuka.
Pihak pengacara menambahkan bahwa kasus penganiayaan ini terkesan lamban ditindaklanjuti polisi. Diketahui pihak keluarga telah membuat laporan pada 30 Maret, sehati setelah kejadian. Yang mana juga diketahui pelaku sempat masih berada di rumah sakit selama 2 hari, sebelum akhirnya kakek pelaku yang merupakan pasien di rumah sakit meninggal dunia dan dibawa ke Kalimantan.
"Ini mendesak sekali dan kami minta pelaku agar segera ditangkap. Melapor tanggal 30 Maret tapi tanggal 8 baru dipanggil guna dimintai keterangan. Ini ada apa? Pelakunya jelas, buktinya ada dan semua unsur terpenuhi," papar Nuka. (Yan)